Thiyarah: Pengertian dan Fenomenanya Saat Ini



Saya teringat penuturan seorang ustadz bab thiyarah atau tathayur. Apa itu? Thiyarah atau tathayur ialah anggapan kesialan atau keuntungan lantaran melihat, mendengar atau merasakan sesuatu.
Sesuatu di sini dapat berupa tingkah laku binatang, tumbuhan; penentuan hari tertentu sebagai hari baik atau buruk; keyakinan atas perkataan seseorang mengenai keburukan yang akan terjadi jika tidak melakukan hal tertentu (misalnya selamatan); dan hal senada lainnya.
Khusus bab mengenai keyakinan suatu hari sebagai hari baik atau buruk (dalam rangka perkawinan) saya membahasnya di laman ini.
Pada jaman jahiliyah, orang mengundi nasibnya dengan arah burung terbang. Dengan arah burung terbang mereka percaya akan terjadinya musibah atau nikmat, untung atau celaka atas nasib yang akan terjadi.

Fenomena Thiyarah
Nah hingga saat ini pun, setelah datangnya Islam, banyak di sekitar kita yang mungkin tidak sadar melakukan hal yang sama. Makna thiyarah tidak sebatas pada arah burung terbang, namun lebih luas. Fenomena-fenomena yang ada pada saat ini, diantaranya, kepercayaan bahwa kalau mendengar kicauan suatu jenis burung tertentu (burung gagak misalnya) pada malam hari, akan ada malapetaka pada anggota keluarga/kampung itu. Contoh lain, akan ada tamu seandainya mendapati kupu-kupu yang masuk ke rumah. Mata kedutan dipercayai kalo yang bersangkutan sedang dibicarakan oleh orang lain. Kejatuhan cicak yang dianggap sebagai isyarat akan datangnya suatu musibah. Barangkali masih banyak fenomena lainnya.
Berbeda dengan thiyarah, firasat atau feeling tidak mengaitkan sesuatu dengan perilaku binatang, tumbuhan atau keyakinan tentang masa (hari).

Pandangan Islam?
Thiyarah ini akan membawa pelakunya kepada perbuatan syirik, dimana menggunakan suatu isyarat sebagai penentu nasib, di samping Allah.

ألا إنما طائرهم عند الله ولكن أكثرهم لا يعلمون
“Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi mereka tidak mengetahui” QS. Al A’raf: 131
قالوا طائرهم معكم أئن ذكرتم بل أنتم قوم مسرفون
“Mereka (para Rasul) berkata : “kesialan kalian itu adalah karena kalian sendiri, apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib sial)? sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” QS. Yasin: 19

Abu Daud meriwayatkan hadits yang marfu’ dari Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
” الطيرة شرك، الطيرة شرك، وما منا إلا …، ولكن الله يذهبه بالتوكل ” رواه أبو داود والترمذي وصححه وجعل آخره من قول ابن مسعود.
“Thiyarah itu perbuatan syirik, thiyarah itu perbuatan syirik, tidak ada seorangpun dari antara kita kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu dari hal ini ), hanya saja Allah subhaanahu wa ta’ala bisa menghilangkannya dengan tawakkal kepadaNya“.(HR.Abu Daud ) Hadits ini diriwayatkan juga oleh At Tirmidzi dan dinyatakan shoheh, dan kalimat terakhir ia jadikan sebagai ucapannya Ibnu Mas’ud )

Hal yang harus dicamkan ialah bahwa semua kejadian terjadi sesuai dengan Qada’ dan Qadar Allah SWT.

Kemudian Bagaimana?
Berikut doa berlindung dari thiyarah,
"Ya Allah, Tidak ada keburukan, kecuali telah engkau tetapkan. Dan tidak ada kebaikan kecuali telah Engkau tetapkan. Dan tidak ada Tuhan selain Mu (yang berhak disembah)." (HR. Imam Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam Ahadits ash-Shahihah)
” اللَّهُمَ لا طَيْرَ إلا طَيْرُكَ وَ لا خَيْرَ إلا خَيْرُكَ وَ لا إله غَيْرُكَ “.
“Ya Allah, tiada kesialan kecuali kesialan dari-Mu, dan tiada kebaikan kecuali kebaikan dari-Mu, dan tiada sesembahan kecuali Engkau”
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan thiyarah ini, yakni sebagai berikut:
Di sebuah Hadist yang dari Ali رضالله عنه dikatakan :
من حديث علي مرفوعا : ” باكروا بالصدقة فإن البلاء لا يتخطاها “
“Bersegeralah untuk bersedekah sesungguhnya balak tidak akan melewatinya“, HR At-Tabrani.
Di Hadist lain :
” إن لكل يوم نحسا فادفعوا نحس ذلك اليوم بالصدقة “
“Sesunggunya pada tiap-tiap hari mempunyai musibah, maka tolaklah musibah itu dengan sedekah“.
Demikian semoga bermanfaat.
rujukan:
http://tegaktauhidlurusaqidah.wordpress.com/2009/12/01/fenomena-thiyarah-dan-doa-berlindung-dari-thiyarah/
http://k4ligondang.wordpress.com/2007/11/20/larangan-thiyarah/
http://sutriadi.web.id/article/20110108/kejatuhan-cicak-sinyal-ketiban-sial


0 komentar:

Post a Comment