Wonokromo, Nostalgia Masa Lalu


Surabaya dan Teman SMP
Kunjunganku ke Surabaya pada tahun 2010 bukanlah merupakan kali pertama aku bertandang ke Kota Pahlawan ini. Tercatat sekitar tahun 1997-1998 adalah pertama kali aku datang ke kota yang memiliki ikon ikan dan buaya ini, tepatnya pada saat libutan kenaikan kelas 1 ke kelas 2 SMP. Boleh dibilang juga hal ini merupakan pengalamanku berwisata bersama teman sekolah selain berkemah pramuka. Saat berkunjung ke kota yang sebelah timur berbatasan dengan Pulau Madura ini, pada waktu itu, beberapa tempat yang menjadi tujuan kami, seingat saya ialah Kebun Binatang Wonokromo, Taman Remaja Surabaya, dan Makam Presiden RI pertama Bung Karno. Barangkali karena musim liburan sekolah maka beberapa tempat tadi ramai.

Berbeda
Terjadi banyak perubahan ketika aku mengunjungi Wonokromo pada
Nopember 2010 lalu. Yah barangkali ini hal yang wajar karena sudah hampir dua belas tahun tidak berkunjung. Sebelumnya pada tahun 2009 kala mendapat tugas kantor ke Kabupaten Bangkalan, Madura, aku singgah di Kota Surabaya untuk beberapa saat, walaupun tidak sempat berkunjung ke kebun binatang itu.
Dalam perjalananku ke Kota Surabaya ini, aku bersama dua rekan yakni Pak Wandi (Moch. Suwandi) dan Andres (Andres Novryzal), dalam rangka monitoring pengaduan masyarakat ke Polda Jawa Timur. Kami menginap di Hotel Tunjung (kalau tidak salah ingat) yang tidak jauh dari Tunjungan Plaza dan juga Monumen Bambu Runcing (loh memang ada? J). Kota ini merupakan kota terbesar kedua di indonesia setelah Ibu Kota, namun suasana pada malam hari tidaklah begitu ramai, menurutku masih kalah ramai dengan Kota Yogyakarta.
Jika bicara soal Wonokromo, maka hal yang dapat disampaikan pada saat ini ialah, tempat ini sangat sepi, tidak banyak pengunjung yang ada, walaupun tiketnya bisa dibilang cukup murah. Yah mungkin karena memang bukan musim liburan ataupun weekend sdebagaimana saya katakan sebelumnya. Pada saat sebelumnya telah diberitakan bahwa beberapa koleksi di tamana satwa ini (sebut saja harimau) mati. Menurut sebuah sumber bahwa kematian satwa tersebut dikarenakan soal perawatan atau fasilitas yang kurang baik sebagai imbas dari kisruh status kepemilikan. Sungguh ironi di saat keberadaan harimau yang hampir punah.
Kilas balik ke beberapa tahun silam, ketika masih duduk di bangku SMP, teman-teman sekelas yang masih kuingat saat berkunjung ke Surabaya waktu itu ialah, Suwondo, Boy Haryanto, Srimulyani, Rujito, si kembar Abdul Rojak & Moh. Rodi, Asyik murtopo, Anik Sri Utami, Indri Astuti, Agus Sunarto, Andri (Setiawan) als. Kuncung, Agung Wibowo, dan siapa lagi ya? L lupa. Satu hal yang masih kuingat bahwa saat itu salah seorang teman kami membawa sebuah minicompo dengan sebuah lagu bergenre dangdut remix. Pun terdengar pula sebuah alunan lagu melayu khas Malaysia milik Stings dengan single-nya 'Adakah Kau Setia' dari sebuah kios yang menjajakan cassette.



Univ. Airlangga
Saat berkunjung ke Bangkalan pada 2009 lalu saya sempat menyambangi Surabaya dengan seorang teman saya M. Rizky Novyannto, pada saat perjalanan pulang sebelum menuju Jakarta. kami berlabuh sebentar di kampus Unair. ini merupakan pertama kalinya saya menelusuri kampus teman saya tersebut. selain bertemu dengan beberapa temannya Rizky, kami
kuga sempat menengok salah seorang temannya yang sedang dirawat di sebuah rumah sakit di kota itu.

dengan memakai jasa kereta api dari Stasiun Gubeng kami menuju ke Gambir, perlahan meninggalkan kota pahlawan. 

Berikut ini saya lampirakan secuil foto selama berkunjung ke Bonbin Wonokromo, November 2010 yang lalu.



0 komentar:

Post a Comment