di sebuah Kota Wali, hari itu ahad tanggal 8 Raby' al-Thaany 1432 H bertepatan dengan 13 Maret 2011 oleh seorang bidan, istriku dinyatakan mengalami pembukaan pertama sempit. kemudian keesokan harinya paginya, setelah dicek, dinyakatakan pembukaan pertama lebar. sejak hari itu kami menjalani rawat inap. dan pada malam harinya istriku (hampir) tidak tidur. kami ditemani oleh Ibu dan seorang kakak. kurang lebih pada pukul 02.45 WIB, Selasa, 10 Raby' al-Thaany 1432 H atau bertepatan dengan tanggal 15 Maret 2011, lahirlah seorang bayi berjenis kelamin laki-laki. saya yang ketiduran tidak sempat menyaksikan
detik-detik keluarnya sang bayi, mendadak saat dibangunkan, bayinya sudah di luar rahim sang Ibu. saya tidur lantaran tidak tega melihat dan mendengar rintihan istri, juga memang karena ngantuk, maklum berjaga dari pagi hingga menjelang malam.
Was-was dan Pasrah
detik-detik pertama saat keluar dari jalan lahir, sang bayi tidak menangis, hanya diam dengan mata terbuka, pada saat itu Kakak kami pun lemas dan tergeletak, pasrah. begitu pula dengan saya, hanya bisa pasrah. dengan tenangnya Bidan yang menangani dengan cekatan meniup (atau menyedot ya?) hidung sang bayi, kemudian baru bisa menangis. memang kata Bidan hal itu tidak apa-apa, tapi kami yang awam, merasa was-was. Alhamdulillah kami pun lega. 2.8 ons berat sang bayi dengan panjang 48 cm.
Seorang Ayah?
kehadiran si kecil membuat indah warna hari-hari kami. jarak yang jauh antara Jakarta dan Kota Wali membuat saya harus bolak-balik. harus seimbang antara pekerjaan dan keluarga. konsekuensinya ialah capek. kami memilih Kota Wali karena memang sekalian mengajak istri cuti di rumah Ibu dan sejenak dapat menghirup segarnya udara pedesaan. kini saya bukanlah seorang lajang yang hidup seenaknya seperti kemarin. setelah istri, sekarang amanah itu bertambah lagi satu, si kecil 'Abdulghaniy Ahmadinajad M. bertahan di gemerlapnya lingkungan Ibu Kota tidaklah mudah, jika tidak pandai menjaga diri maka sisi negatiflah yang akan diperoleh. Na'udzubillahi min dzalik.
dengan rahmat-Nya kemudian bantuan 'sahabat perjuangan' di sisi, InsyaAllah saya akan menunaikan amanah ini. saya berharap si kecil dapat menjadi investasi bagi kami kelak di akhirat.
Dua Ekor Kambing
21 Raby' al-Thaany 1432 H yang bertepatan dengan hari sabtu, 26 Maret 2011, kami mengadakan aqiqah di kediaman mertua, di Kota Wali, dengan menyembelih dua ekor kambing putih (wedus gembel). acara berlangsung dengan dihadiri segenap keluarga Ibu Mertua, dan keluarga dari Klaten yakni, Simbok, Iyu beserta kedua putranya, Adik saya Par, dan Lik Mi beserta seorang putrinya, Fani. tentu hari itu adalah hari nan indah selain dapat berbagi dengan family tetangga-tetangga dekat, momen tersebut adalah saat bertemunya dua keluarga kami.
puncak acara adalah pada saat ba'da maghrib, tiba saatnya saya memotong beberapa helai rambut anak saya. dilanjutkan dengan memberikan doa untuk anak saya dari para tetangga (laki-laki) yang hadir setelah mereka membaca beberapa (kata istri saya) shalawat atas Nabi. kebetulan saya masih asing dengan adat di daerah istri saya. "Anak yang sholeh sholehah selalu didambakan...Keluarga Islami... Keluarga yang islami...Marilah kita menjaga...Dari rusaknya dunia, agar kelak... terbina Akhlak...Syiar Islam akan semarak..."(Az-zaidan-Anak Shaleh/Shalehah)
0 komentar:
Post a Comment