merangkai tulisanku soal perempuan



Wanita hiasan dunia…”
Setidaknya sepenggal bait nasyid di atas dapat menggambarkan peranan seorang wanita di dunia sebagai hiasan. Kalau kita kaji lebih dalam mengenai kata ini, hiasan, akan mengarahkan pikiran kita kepada sesuatu yang bisa membikin indah, bagus, atupun menawan. Betapa tidak, wanita membuat kita (para kaum adam) terpana, terpesona, yang muaranya akan membuat kita kagum akan apa yang telah Dia ciptakan berupa makhluk ini.


Namun demikian, wanita akan membuat kita terlena, terpuruk, jatuh dalam lembah nista dan dosa apabila kita tidak dapat mengontrolnya dengan baik. Betapa hebatnya pengaruh wanita. Tentunya sosok seorang wanita memegang peranan penting bagi seorang laki-laki, hingga muncul ungkapan,
“dibalik tokoh besar, terdapat isteri atau ibu, atau sekaligus kedua2nya yang besar”. Pemuda/usia muda merupakan masa2 yang begitu besar peluangnya untuk dipengaruhi wanita, masa2 inilah dibutuhkan kekuatan pada diri seorang pria untuk dapat mengimbangi bahkan menundukkan pengaruh wanita. Bagi mereka yang kalah, akan mengikuti nafsunya dan terlena dengan pengaruh indahnya wanita. Untuk mencegah hal2 yang demikian, Rasulullah memberikan solusi sebagaimana dalam sabdanya, yang intinya kurang lebih, jika kita sudah berkeinginan dan mampu maka bersegeralah, dan jika belum mampu maka berpuasalah. Puasa memang menjadi benteng yang ampuh untuk melawan nafsu ini. Banyak keutamaan yang terdapat dalam amalan sunnah ini. Sudah menjadi sunnah illahi bahwa untuk mengerjakan kebaikan itu banyak godaannya, sehingga jangan heran bila banyak diantara kita yang berat melakukan amalan puasa ini.


Kiranya kita dapat merenungi bait nasyid berikut;
“Perhiasan yang paling indah bagi seorang abdi Allah,
itulah ia wanita solehah, ia menghiasi dunia.
Aurat ditutup demi kehormatan, kitab Alquran didaulatkan,
suami mereka ditaatinya, walau perjuangan di rumah saja.
Karena iman dan juga islam telah menjadi keyakinan,
jiwa dan raga mampu dikorbankan, harta kemewahan di labuhkan.
Di dalam kehidupan ini, ia menampakkan kemuliaan,
bagai sekuntum mawar yang tegar di tengah gelombang kehidupan. Akhlaq mulia yang ia lahirkan.”
Bagaimana Wanita itu Sebaiknya?
Wanita shalelah, siapa yang tidak ingin mendapatkannya, ia bagai bidadari yang dianugerahkan kepada kita di dunia. Dan wahai kaum hawa, siapakah yang ingin menjadi salah satu dari bidadari dunia itu? Maka berusahalah menuju ke arah itu, dengan belajar menjadi wanita shalihah. Wanita ialah perhiasan dunia, dan sebaik-baik perhiasan dunia ialah wanita shalehah.
Wanita itu sebaiknya,
  • mau menerima keadaan suaminya baik menyangkut fisik, materi, ataupun hal yang lainnya
  • tidak banyak menuntut
  • tidak banyak mengeluh
  • memahami dan melaksanakan kewajiban sebagai isteri, menunaikan hak2 suami
  • mendidik anak sesuai dengan prinsip2 agama
  • taat pada suami dalam hal kebaikan
  • pada hakekatnya suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, maka isteri sudah semestinya bersedia dipimpin, diarahkan, dinasehati, ataupun dibimbing
  • meneguhkan hati suami dalam berjuang mengarungi kehidupan
Berpakaian tapi Telanjang
Perempuan yang baik ialah perempuan yang mampu menjaga kehormatan diri dan suaminya. Terlebih saat suami sedang tidak ada di rumah. Wanita sudah selayaknya menutup aurat dengan baik sewaktu berhadapan dengan non muhrimnya. Dan aurat wanita itu ialah seluruh anggota badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Kenapa hal ini saya utarakan di sini karena pada umumnya para wanita tidak mengetahui/tidak memahami hal ini. Mereka memakai jilbab tapi telanjang. Kenapa telanjang? Ya karena auratnya tidak tertutup dengan sempurna, yang namanya telanjang berarti auratnya terbuka. Mereka, khususnya yang kurang paham, berjilbab, namun masih memperlihatkan (telapak) kaki yang notabene itu aurat. Ini kelihatannya sepele, namun berakibat fatal. Betapa tidak, aurat sudah seharusnya/wajib ditutup, namun mereka secara tidak sadar masih belum melaksanakannya dengan sempurna. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi wanita. Satu lagi, yang namanya telanjang berarti kelihatan lekuk/relief tubuhnya, nah demikian pula bagi mereka yang mengenakan jilbab namun pakaiannya ketat, yang memperlihatkan bentuk/lekuk tubuh. Hal ini sudah banyak dibahas di buku-buku yang mengutarakan tentang hijab/jilbab, salahsatunya karya Syaikh Nashiruddin Albaniy.


Kodrat Seorang Wanita
Entah disadari atau tidak, perempuan itu memang sudah menjadi kodratnya untuk dipimpin oleh seorang laki laki (baca: suami), yang dalam hal ini mereka butuh dibimbing dalam segala hal. Yang menjadi catatan penting di sini ialah bahwa seorang isteri harus bersedia untuk dibimbing, dididik, dibina oleh suami, dengan catatan suami yang berilmu agama baik. prd 24082009

1 komentar:

Unknown said...

Rindu pada Ummi, Istriku yang nun jauh di sana. mudah2an Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menjalankan amanah baru kita, kehadiran si kecil. amin.

Post a Comment